Sintang - KOTA, -
Bumi Senentang kaya potensi wisata alam. Salah satunya air terjun Nokan
Nayan. Namun sayang, air terjun yang terletak di ujung Kecamatan Ambalau
tepatnya di Desa Deme ini terkesan terbaikan.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Sintang, Alan mengatakan air terjun Nokan Nayan sangat
potensial kalau dikelola maksimal. Selain mempunyai pemandangan alam
bagus, Nokan Nayan juga kaya dengan flora dan fauna.
“Air terjunnya bertingkat-tingkat, yang paling tinggi lebih dari 300-an meter. Warga kampung menyebut tingginya air terjun melebihi satu gulung benang. Saking tingginya, air terjun yang sampai ke dasar hanya menyisakan embun,” kata Alan.
Politisi PDI Perjuangan ini mengakui, untuk pergi ke Nokan Nayan tidak mudah. Selain akses hanya melalui jalur sungai dan jalan setapak menuju puncak, perjalannya juga memerlukan waktu lama hingga dua hari tiga malam.
“Itu kalau kita bepergian dari Nanga Ambalau, kalau dari Sintang bisa empat hari perjalanan. Biayanya juga tidak sedikit,” bebernya.
Alan menceritakan, ketika dirinya pergi ke Nokan Nayan dari Nanga Ambalau, kendaraan yang digunakan adalah speedboat 15 PK. Perjalanan satu hari hanya sampai Desa Menantak. Kemudian dilanjutkan menggunakan longboat 2 PK hingga Desa Deme.
“Perjalanan ke Nokan Nayan tidak bisa menggunakan speedboat karena semakin ke hulu jalur semakin sulit. Puluhan riam deras dan berliku-liku harus dilewati. Tak jarang, longboat harus ditarik melewatir riam berbatu,” katanya.
Untuk menuju puncak air terjun, sambung Alan, juga memerlukan memerlukan stamina ekstra. Mengingat jalur yang dilewati adalah jalan setapak yang menanjak.
“Ketika naik ke puncak, perjalanan kami sekitar satu hari. Waktunya cukup lama karena membawa banyak barang. Kalau tidak membawa apa-apa, bisa lebih cepat sampai ke puncak air terjun tertinggi,” katanya.
Cerita keindahan Nokan Nayan bukan hanya soal keindahan alam, tetapi juga mitos dan cerita gaib. Masyarakat setempat percaya, tempat itu (Nokan Nayan-red) adalah kampong mahluk halus.
“Nokan Nayan juga dijadikan lokasi ritual adat masyarakat. Baik itu yang ingin memberi persembahan atau ingin menyampaikan keinginan tertentu,” ucap Alan.
Menurutnya, banyak pantangan yang tak boleh dilanggar apabila mempunyai keinginan atau nazar di air terjun Nokan Nayan. Diantaranya tidak boleh istirahat sambil bersandar, tidak boleh ngomong sembarangan dan bernafas berlebihan ketika capek.
“Kalau kita mempunyai keinginan tertentu, pantangan itu tidak boleh dilanggar,” tegasnya.
Mengenai pengelolaan air terjun Nokan Nayan, politisi dari Dapil Serawai-Ambalau ini yakin bisa dilakukan. Asalkan pemerintah serius dan punya komitmen kuat.
“Lokasinya memang jauh. Tapi bukan tidak mungkin untuk dikelola. Soal material tak usah khawatir, karena di Nokan Nayan banyak Sumber Daya Alam (SDA) yang bisa dimanfaatkan,” pungkasnya. (yzl/kn)
“Air terjunnya bertingkat-tingkat, yang paling tinggi lebih dari 300-an meter. Warga kampung menyebut tingginya air terjun melebihi satu gulung benang. Saking tingginya, air terjun yang sampai ke dasar hanya menyisakan embun,” kata Alan.
Politisi PDI Perjuangan ini mengakui, untuk pergi ke Nokan Nayan tidak mudah. Selain akses hanya melalui jalur sungai dan jalan setapak menuju puncak, perjalannya juga memerlukan waktu lama hingga dua hari tiga malam.
“Itu kalau kita bepergian dari Nanga Ambalau, kalau dari Sintang bisa empat hari perjalanan. Biayanya juga tidak sedikit,” bebernya.
Alan menceritakan, ketika dirinya pergi ke Nokan Nayan dari Nanga Ambalau, kendaraan yang digunakan adalah speedboat 15 PK. Perjalanan satu hari hanya sampai Desa Menantak. Kemudian dilanjutkan menggunakan longboat 2 PK hingga Desa Deme.
“Perjalanan ke Nokan Nayan tidak bisa menggunakan speedboat karena semakin ke hulu jalur semakin sulit. Puluhan riam deras dan berliku-liku harus dilewati. Tak jarang, longboat harus ditarik melewatir riam berbatu,” katanya.
Untuk menuju puncak air terjun, sambung Alan, juga memerlukan memerlukan stamina ekstra. Mengingat jalur yang dilewati adalah jalan setapak yang menanjak.
“Ketika naik ke puncak, perjalanan kami sekitar satu hari. Waktunya cukup lama karena membawa banyak barang. Kalau tidak membawa apa-apa, bisa lebih cepat sampai ke puncak air terjun tertinggi,” katanya.
Cerita keindahan Nokan Nayan bukan hanya soal keindahan alam, tetapi juga mitos dan cerita gaib. Masyarakat setempat percaya, tempat itu (Nokan Nayan-red) adalah kampong mahluk halus.
“Nokan Nayan juga dijadikan lokasi ritual adat masyarakat. Baik itu yang ingin memberi persembahan atau ingin menyampaikan keinginan tertentu,” ucap Alan.
Menurutnya, banyak pantangan yang tak boleh dilanggar apabila mempunyai keinginan atau nazar di air terjun Nokan Nayan. Diantaranya tidak boleh istirahat sambil bersandar, tidak boleh ngomong sembarangan dan bernafas berlebihan ketika capek.
“Kalau kita mempunyai keinginan tertentu, pantangan itu tidak boleh dilanggar,” tegasnya.
Mengenai pengelolaan air terjun Nokan Nayan, politisi dari Dapil Serawai-Ambalau ini yakin bisa dilakukan. Asalkan pemerintah serius dan punya komitmen kuat.
“Lokasinya memang jauh. Tapi bukan tidak mungkin untuk dikelola. Soal material tak usah khawatir, karena di Nokan Nayan banyak Sumber Daya Alam (SDA) yang bisa dimanfaatkan,” pungkasnya. (yzl/kn)
0 komentar:
Posting Komentar