Sabtu, 03 Januari 2015



Rumah panjang bukan hanya merupakan tempat perlindungan namun juga merupakan tempat terciptanya keharmonisan, kedekatan dan kebersamaan yang berkelanjutan antarpenghuni rumah panjang. Akan tetapi, saat ini sebagian suku Dayak memilih untuk tinggal di rumah yang lebih kecil dari pada sebuah rumah yang dihuni beberapa keluarga besar. Salah satu contoh rumah panjang seperti ini dapat Anda temukan di Putussibau, yaitu sebuah daerah dataran tinggi di Sungai Kapuas. Rumah panjang di sini memiliki 54 bilik yang dihuni beberapa keluarga. 


Di dalam rumah adat tersebut setiap keluarga diberikan tugas untuk mengurus keamanan bersama. Masing-masing harus terlibat dalam upacara dan ritual. Di rumah ini juga ada pembagian kerja tetapi lebih ditekankan pada kerja sama. Namun demikian, perbedaan masih ada antara bangsawan dan rakyat jelata. Pemimpin diposisikan di tengah rumah, sedangkan kasta terendah diposisikan di dekat pintu masuk.
Di dalam rumah Betang ini setiap kehidupan individu dalam rumah tangga secara sistematis diatur melalui kesepakatan bersama yang dituangkan dalam hukum adat bersama. Termasuk di dalamnya masalah kriminal atau berbagi makanan, suka-duka, maupun mobilisasi tenaga untuk mengerjakan ladang.
Di rumah tradisional ini Anda akan merasakan kebersamaan dan persaudaraan suku Dayak. Apabila salah satu anggota keluarga ada yang meninggal dunia maka masa berkabung mutlak diberlakukan selama satu minggu bagi semua penghuninya. Saat itu mereka tidak menggunakan perhiasan, tidak berisik, tidak minum tuak dan dilarang menghidupkan peralatan elektronik.
Rumah panjang atau betang tersebar di berbagai tempat, seperti di di Kabupaten Sunge Uluk Apalin, Melapi, Semangkok, Sungai Utik, dan di Kabupaten Bukung. Semuanya berada di Kapuas Hulu atau di dataran tinggi Kapuas. Rumah panjang ini sudah menjadi bagian dari warisan budaya Indonesia dan penting untuk dilindungi keberadaannya. 


Nikmati pengalaman bersentuhan dengan budaya suku Dayak melalui belajar menyatu bersama keseharian hidup tradisional dan menyerap kearifan lokal budaya mereka. Rumah betang adalah tempat sempurna sebagai sarana pembelajaran dan memahami unsur dan falsafah hidup dari suku dayak. Di sini Anda akan memahami  latar belakang, filosofi dan nilai-nilai terdalam yang hendak diteruskan orang tua kepada anaknya.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Total Pageviews

Sekilas