Museum Negeri Provinsi Kalimantan Barat
Jl. Jenderal A. Yani, Pontianak
Jl. Jenderal A. Yani, Pontianak
Museum Provinsi Kalimantan Barat dirintis sejak tahun 1974 oleh Kantor
Wilayah Depdikbud Provinsi Kalimantan Barat melalui Proyek Rehabilitasi
dan Perluasan Permuseuman Kalimantan Barat. Fungsionalisasinya
diresmikan pada tanggal 4 Oktober 1983 oleh Direktur Jenderal Kebudayaan
Depdikbud, sejak itu Museum Provinsi Kalimantan Barat dibuka untuk
umum. Ada empat seksi yang bekerja di museum ini, yaitu seksi edukasi ,
kelembagaan, koleksi ,peralatan. Museum biasanya mengadakan pameran
lukisan yang di tampilkan di selasar museum. Biasanya juga mengadakan
lomba cerdas cermat setiap tahun , melukis dan lomba mading. Adapun
usaha yang dilakukan supaya masyarakat terutama anak sekolah mengetahui
bahwa pentingnya budaya, maka museum mengadakan kegiatan sosialisasi.
Ada juga kegiatan museum masuk sekolah.
Museum ini menyimpan di antaranya
koleksi Geografika/Geologika berupa peta dan jenis batu-batuan; koleksi
biologika, arkeologika, historika, numismatika, dan keramologika berupa
tempayan, piring, mangkuk, sendok, dll. yang berasal dari China,
Vietnam, Jepang, Eropa, dan keramik lokal Singkawang. Selain menampilkan
koleksi yang ada di Ruangan Pameran Tetap I, Museum Provinsi Kalimantan
Barat juga menampilkan koleksi replika dan miniatur yang berada di
plaza Jangkar kapal dagang asing.
Aktivitas Museum meliputi pameran,
bimbingan kepada pengunjung, karya tulis, konservasi/preparasi koleksi,
survei, pengadaan koleksi, ceramah, sarasehan, sosialisasi, diskusi,
penelitian, lomba lukis, cerdas cermat, dll.
Dari adat dayak yang terkesan seram, beralih ke koleksi adat melayu Pontianak. Satu kata yang terucap dari buda’-buda’ pontianak (buda’-buda': panggilan teman-teman atau sekolompok orang sebaya) yaitu ‘GLAMOUR’. Kenapa dikatakan glamour? Karena dari koleksi yang ada di museum ini kebudayaan melayu di pontianak dikaitkan dengan barang-barang mewah semacam gramofon, alat musik yang lengkap yang biasa digunakan musisi-musisi jazz serta kain-kain emas dan perhiasan yang membuat silau mata. Ditunjukkan pula betapa glamournya suatu adat pernikahan masyarakat melayu yang dilengkapi dengan ritual-ritual yang mengiringinya. Yang paling menonjol dan berkesan yakni budaya betangas yang hingga kini masih membudaya, antara lain mandi uap untuk membersihkan kotoran sebelum menikah.
Dari adat dayak yang terkesan seram, beralih ke koleksi adat melayu Pontianak. Satu kata yang terucap dari buda’-buda’ pontianak (buda’-buda': panggilan teman-teman atau sekolompok orang sebaya) yaitu ‘GLAMOUR’. Kenapa dikatakan glamour? Karena dari koleksi yang ada di museum ini kebudayaan melayu di pontianak dikaitkan dengan barang-barang mewah semacam gramofon, alat musik yang lengkap yang biasa digunakan musisi-musisi jazz serta kain-kain emas dan perhiasan yang membuat silau mata. Ditunjukkan pula betapa glamournya suatu adat pernikahan masyarakat melayu yang dilengkapi dengan ritual-ritual yang mengiringinya. Yang paling menonjol dan berkesan yakni budaya betangas yang hingga kini masih membudaya, antara lain mandi uap untuk membersihkan kotoran sebelum menikah.
museum di Kota Pontianak ini harus kalian kumjungi karena banyak barang-barang bersejarah. museum ini dapat dikumjungi pada:
Selasa-Minggu 08.00-14.00
Jumat 08.00-11.00 dan 12.30-14.00
Hari Senin dan libur nasional tutup
Selasa-Minggu 08.00-14.00
Jumat 08.00-11.00 dan 12.30-14.00
Hari Senin dan libur nasional tutup
0 komentar:
Posting Komentar